Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 12:40:13【Resep】552 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(7155)
Sebelumnya: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
Selanjutnya: 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
Artikel Terkait
- Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
- 8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T